Welcome to Soffy Aprili Sofyandi's blog

Rabu, 25 Mei 2016

Hujan

Berawal dari setetes rindu
Lama kelamaan menjadi rintihan rindu
Rindu yang terkumpul menjadi sebuah cinta

Cinta
Begitu kau disapanya
Bahkan indahnya rembulan akan terkalahkan oleh dia
Segala yang buruk akan terlihat baik dimatanya

Tik. . . Tik. . . Tik. . .
Bunyi tetesan rindu
Rindu yang tak seharusnya di rindukan
Rindu itu
Bagai petir yang menyambar sampai ke urat nadi
Sambarannya membuat semua hilang taj berbekas

Satu kesalahan
Yang tak seharusnya ditakdirkan

Mencintaimu

Purnama memang di takdirkan untuk rembulan
Hadirnya ditunggu oleh banyak orang
Sama sepeti kau

Bintang yang menghiasi malam hari
Ia bersinar karena dirinya sendiri
Itulah aku

Aku tanpa mu
Sepeti malam tanpa bintang
Rembulan tanpa adanya cahaya

Hampa
Bagaikan ruangan tak berpenghuni

Tangis
Bagaikan dentuman petir
Yang merusak segalanya
Merusak yang seharusnya tetap utuh

Tawa
Yang tak dapat hadir lagi
Seperti sejarah yang tak mungkin dapat ka ulang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar