Welcome to Soffy Aprili Sofyandi's blog

Sabtu, 30 Juli 2016

Walau gagal, tapi ingin terus meraih

Cahaya di balik kegelapan

Saat itu
Langit tak secerah biasanya
Cahyanya hilang di telan lembayu
Apa
Lembayu itu menghapus sesuatu

Seketika gelap menerpa
Hari itu
Air mata tak henti ku rintihkan untuknya
Mimpi yang telahlama diimpikan olehku

Dunia tergoncang terasa
Rasanya hidup terlah berakhir dimataku
Disaat yang lain bahagia
Air mata tak henti menetes dari benakku

Tak seharusnya
Tak semetinya keadaanku begini
Aku tak mampu bangkit dari sana
Seketika runtuhkan tembok terbagungkan begitu

Mereka
Ya mereka yang berdoa tak hentinya untukku
Melantunkan semangat tak kenal lelah dan henti begitu saja

Ku ingat impian itu masih bisa ku wujudkan untuk mereka
Untuk mereka yang selalu di sampingku walau
Tak ku pedulikan kalian saat ku
Terjatuh kejurang kegelapan sebuah harapnya
Tak semestinya aku
Aku mengharap keselain kau
Ya robb maafkan aku yang hanya
Mengharap ke selaimu

Kan ku jemput mimpiku
Bersama doa mereka
Dan keridhaan rabbku

Puisi itu bisa di bilang mengambarkan apa yang terjadi sama gue belakangan ini semua berawal dari pengumuman SNMPTN waktu itu, di kelas Akselerasi bersama Arin, Arul, Dita, juga Septi masih teringat jelas sejelas mentari yang jelasterbit setiap harinya
Arin, Arul, Dita, dan Septi failed. Dan 5 orang anak akselerasi lainnya yang pasti menyangka mereka akan lulus semua, hanya Raisa yang waktu itu lulus di IPB

Masih teringat aku yang lari ke ruang IT karena lupa nomer pendaftaran, berusaha tidak ingin membuka pengumuman itu karena yaa "I know is imposibble" karena sebelum pengumuman ini pun aku sudah ngebut belajar soshum karena sadar ga akan bisa ngerjain soal saintek karena buat dpt nilai kimia 60, fisika 60, dan bio 65 saja sudah seperti keberuntungan

Jujur saat itu bener-bener flat, karena tau kemaren di IPA ga sepenuhnya fell dan passion sebenernya ketinggalan di IPS
Dan orang pertama yang ngasih tau gue (tbtb berubah dari aku➡gue) Adalah Ikhsan Kusumah well dia mayan populer sih di sini hehe terus ini orang yang ngebuat gue nyebrang yang awalnya ambis bgt ke Fapsi berubah jadi mau Fpsi
Btw kesepakatan awal adalah harusnya dia ngasih tau karena gue ikutan challange yang dia tawarin tapi gue bandel hehe hm and see hasilnya failed ini orang yang ga percaya tapi nyemangatin juga buat belajar lagi sampe SBM dan Simak nanti

Menuju Simak dan SBM

Jujur setelah bener-bener lepas dari IPA hidup ini kerasa indahnya, gue yang biasa belajar sama anak ipa karena kelompok belajar di GO mayoritas mereka adalah saintek dan ga minat untuk ipc hiks
Lanjuttt
Pas gue ngerangkum materi di lesehan GO, temen gue nyamperin
"Sof, kamu sbmnya soshum?" Dia nanya,
"Iya dong, kenapa meg?" gue aga sensi sumpah tapi tetep exited sih jawabnya hehe (temen gue ini namanya mega)
"Ga ngerasa sia-sia gitu ipanya selama ini" dia ngomong dengan muka yang aga buat gue emosi
Lo tau rasanya kek di hujam pisau tepat di jantung tau, nyelekit😂

Gue bingung dan cerita ke beberapa temen gue dan mereka menjawab
"ga ada ilmu yang sia-sia"
"Lah kalo sukanya di soshum terusin aja sof"
"Kan ira sukanya soshum ya belajarnya soshum masa saintek"

Sebenernya gue belajar soshum inipun karena berkat ilham dari Septi, hm you know? Pas UN? Dia kek malaikat kimia dan fisika buat gue hehe

Pas Pengumuman SBM

Sebelumnya gue nolak di cekin lagi sama dia, dengan kondisi geogragfis Tumudal Indah yang subahanallah koneksi internetnya membuat puasa semakin barokah akhirnya gue cek, kalo ga salah itu pagi deh.
Tapi gue janji ke Ikhsan, dia orang pertama yang bakalan tau
Perasaan gue pas liat? Bingung banget gue belajar kaya apa ya duh pokoknya pas ngerjain yakin bakalan lolos minimal pilihan tiga deh
Flat, bingung, dan ga tau kudu apa
Fira dan Septi, mereka hampir ga percaya
Sama kaya Ikhsan juga temen-temen gue si Soshum UI - D
Gue jujur nangis, mereka nyemangatin dan bilang "masih ada simak sof, tenang"
Septi lulus di FMIPA ITB doi masuk pilihan dua
Fira lulus di Fisika UPI but dia ga ambil sesuai dengan janjinya, dia juga lebih milih polman karema polman udah masuk duluan

Pas Pengumuman Simak

Kudunya mah 5 hari setelah pengumuman SBM, kampret!!! Dimajuin masa pengumumannya lagi kaget malah dapet chat dari multi chat sama septi dan abang, ikhsan, ilham. well, mereka ngasih tau gue kalo pengumuman dimajuin
Dengan membaca ar rahman dan meminta yang terbaik dimata ALLAH SWT sesuai tips dari septi
Mana hari dimajuin, mampus gue
Pas gue buka, tadaaaaa

FAILED AGAIN

Reaksi gue? YA BINGUNGLAH
Dibanding sama SBM gue lebih yakin sama Simak

Reaksi Ikhsan, dia bingung dan keknya aga sedih gt kenapa gue ga lulus dan gue dikata "lu bener ga sih ngejainnya"

Gue ngedumel di multi chat line gue, Fira, sama Septi, reaksi Fira? "Kita ga tau harus ngomong apa"

Setelah Failed di SBM dan Simak

Gue disuruh daftar UNS dan d4 Unpad, gue selalu minta yang terbaik dan gue malah nunda shalat biar ga lulus dua-duanya. Lalu Dini, ngingetin gue bahwa itu salah. Salah besar malahan, gue yang ngedumel di grup alhamdulillah dapet banyak support beberapa temen gue termasuk dini lebih milih untuk teruskan apa yang seharusnya diteruskan dan gue bingung bukan kepalang.

Tepat pas pengumuman SPMB UNS gue tarik nafas dan apa? Ga lolos, lo tau ga gue ngapain tuh? Biasa aja dan ketawa hehe, Dita heboh nanya gimana cara buka pengumuman dan doi ga lolos juga terus yaaa. . . . Kita bedua ketawa di chat
Nah ini yang aga buat gue stress, Ibu pengen banget gue kuliah di D4 UNPAD dan gue mau banget nemenin Ka Wahid yang ngedumel sampe ngelantur mulu du grup karena capeq harus ospek tiap tahun and then. . . pengumannya? Failed lagi
Gue jujur loh flat tapi ga tau kenapa malah nangis lagi ntah, ga tau mesti apa
Terus gue shalat malem, gue minta kalo emang yang terbaik gue minta di tenangin jujur pas abis pengumuaman ini gue sempet drama queen selama +/- 3 hari.

LIMA KALI GAGAL, JELAS BANGET
GUE SEDIH? BANGET

Gue bernafas lega karena punya sahabat-sahabat yang selalu buat sadar dan lebih dewasa buat nyikapi semua kegagalan.

Arul maba fttm ITB dan hampir semua temen gue nyemangatin untuk ngejer UI di tahun depan, hm maybe i will choose economic or stay in psychology? Biarkan Allah yang menjawab :)

Gue harap untuk kalian udah masuk kuliah mau itu di PTN/PTS impian atau bukan samsek ga kepikiran kuliah di situ? Percayalah ini jalan terbaik yang Allah tunjukin buat kalian dan kuliah yang bener ya buat semua orang bangga dengan prestasi kalian agar bermanfaat untuk banyak orang dan sekitar😊

Saran gue nih, buat yang mau belajar lagi buat kejer impiannya kaya gue dan yang mau kejer impiannya tahun ini anak kelas 12 nih. Banyakin doa dan belajar, yang seimbang. Karena mau lo belajar sekeras apapun tanpa ridha Allah SWT itu sama aja bohong.

Percayalah, kesuksesan buat ditentuin sama almamater yang kamu punya tapi kamu sendiri.
Semoga tulisan ini bisa buat motivasi dan ngebuat kalian greget agar ga gagal di tahun 2017😊

Sabtu, 16 Juli 2016

Berdamai dengan masa lalu

Cinta, yang dulu bisa ngebuat aku tersenyum di layar handphone dan rela nunggu kamu buat ngasih kabar

Tapi, itu dulu udah lama banget

Aku ga pernah bisa nyalahin, kenapa kamu selalu berpikiran negatif

Ya! Semua salahku

Aku yang ga punya waktu untuk kamu, lalu kamu dengan yang lain yang selalu ada buat kamu
Aku yang memilih untuk menjauh saat renggang, lalu kamu dengan dia yang dekat dan jauh lebih baik dari aku

Mungkin dulu ketika ketidak dewasaan aku bicara, hanya ada amarah dan dendam

Aku yang selalu mencari alasan apapun untuk ngechat kamu, bahkan hanya ada jawaban ketus

Its okay, aku terima

Tapi itu dulu, sebelum aku 18 tahun

Mungkin karena

Menganggap kamu yang pertama, segala ku jalani hanya untukmu

Menganggap kamu yang paling memahami aku

Menganggap kamu orang yang pertama yang paling ku kenal

Secercah cahaya di balik kegelapan yang ku kejar, ku kejar karena keterpaksaan, lalu cahaya malah makin menjauh, menganggap gelap akan selalu gelap

Tapi waktu yang mengubah itu

Dulu, rasa benci dan amarah yang membuat aku tak mau menyebutmu, mendengar, ataupun melihat sosok itu

Dulu, ku terima segala kekuranganmu berserta kelebihannya

Tapi, tidak untukmu

Dulu, janjimu "aku ga akan pernah ninggalin kamu" kamu bilang janji anak ingusan yang belum paham tentang cinta dan aku yang terlalu cepar berpikiran dewasa

Kini, kau dengan dia ku terima keadaan ini

Karena, kita bertemu untuk menjadi sahabat dan tak seharusnya dulu terjadi

Tapi, kamu ku rasa tak begitu

Bagimu, gelap tetaplah gelap dan takan terang karenanya sendirinya

Tapi kamu salah, salah besar

Kini gelap itu, dapatkan cahayanya sendiri tanpa lelah untuk di kejar

Kedewasaan merubah segalanya

Semoga kau selalu bahagia dengannya dan jaga ia sampai kau menutup mata

Disini ku sayangi kau sebagai sahabat sampai kapanpun

Untukmu, yang pertama

Rabu, 25 Mei 2016

Hujan

Berawal dari setetes rindu
Lama kelamaan menjadi rintihan rindu
Rindu yang terkumpul menjadi sebuah cinta

Cinta
Begitu kau disapanya
Bahkan indahnya rembulan akan terkalahkan oleh dia
Segala yang buruk akan terlihat baik dimatanya

Tik. . . Tik. . . Tik. . .
Bunyi tetesan rindu
Rindu yang tak seharusnya di rindukan
Rindu itu
Bagai petir yang menyambar sampai ke urat nadi
Sambarannya membuat semua hilang taj berbekas

Satu kesalahan
Yang tak seharusnya ditakdirkan

Mencintaimu

Purnama memang di takdirkan untuk rembulan
Hadirnya ditunggu oleh banyak orang
Sama sepeti kau

Bintang yang menghiasi malam hari
Ia bersinar karena dirinya sendiri
Itulah aku

Aku tanpa mu
Sepeti malam tanpa bintang
Rembulan tanpa adanya cahaya

Hampa
Bagaikan ruangan tak berpenghuni

Tangis
Bagaikan dentuman petir
Yang merusak segalanya
Merusak yang seharusnya tetap utuh

Tawa
Yang tak dapat hadir lagi
Seperti sejarah yang tak mungkin dapat ka ulang

Rabu, 18 Mei 2016

Harap

Diantara penghujung purnama ini
Kutemui yang tak seharusnya kutemui
Yang seharusnya ku buang jauh-jauh
Yang seharusnya ku lupakan sendari purnama pertama saat itu

Tak seharusnya aku seperti ini
Menyesal telah mengenalmu
Mengenal semua tentang mu
Yang seharusnya tak ku kenal
Yang seharusnya ku buang sendari dulu

Tapi itu terlambat
Rasa benci harus merasuk jauh lebih dalam
Lebih dalam dari pada luasnya samudra
Lebih dalam dari rasa benciku padamu

Semua yang ku inginkan ada pada dirimu
Semua yang ku cita-citakan ada pada dirimu

Tapi itu sebelum janji itu
Janji yang tak seharusnya kau ucapkan
Janji yang tak seharusnya ku pinta

Itu dulu
Tapi luka seharusnya sembuh dengan cepat bukan?
Luka tak seharusnya membekas terlalu dalam
Tak seharusnya membekas selama ini

Menyiksa semua malamku
Menyiksa akal dan pikiranku
Menyiksa sukma dan jiwaku

Wahai kau
Kau yang dulu ku mimpikan
Kau yang dulu ku rindukan
Kau yang dulu ku cita-citakan

Maafkan aku yang selalu mengingatmu
Maafkan aku yang selalu memimpikanmu
Maafkan aku yang selalu merindukanmu

Maafkan aku yang harus melupakanmu
Melupakanmu
Dengan cara yang tak pernah ku pikirkan sebelumnya
Ya
Dengan cara membencimu

Maafkan aku yang dulu terlalu bodoh untuk mengejarmu
Maafkan aku yang dulu terlalu bodoh untuk menunggumu
Menunggu jawabmu
Jawab yang seharusnya tak menjadi bahagiaku

Terimakasih untuk kau yang dulu yang selalu ku kenang dan tak tahu sampai kapan akan ku kenang

Rabu, 04 Mei 2016

Lelah

Yap semenjak selesai UN kemaren, 3 hari kemudian gue mutusin untuk sepenuhnya pindah ke Soshum
Walaupun alhamdulillah banget bisa masuk kuota snmptn, tapi ga ngebuat gue leha-leha karena i know pilihan gue itu the best psychology faculty in indonesia
Minggu pertama, sampe masuk minggu ke tiga entah mengapa gue ngerasa tekanan batin nambah
Gue makin sensitif, di singgung dikit marah, dikit-dikit ngeluh etc
Makin males buat ngerangkum materi, padahal gue tau banget minimal kalo mau lolos sbm/simak harus bener tuh soal minimal 75% baru bisa nafas lega

Alhamdulillahnya

Dapet TEMEN SEPERJUANGAN

Dia Septi, entah mengapa waktu awal semester tiga sempet bingung buat masuk bimbel apa dan karena gue ex G* akhirnya milih karena mikir Diskon HEHE

Oke lanjut yaaa. . .

Iseng masuk, dan asal ambil jadwal malah sekelas sama makhluk CI yang satu ini

Dia yang ngajarin gue tentang eksak, gimana caranya nyatai tapi berarti

Sampe akhirnyaaaa

Pas UN



gue bisa Senyum depan Komputer
Bisa ngerjain soal ya walapun ga banyak, seengaknya bisa ngerjain

Tapi










Ga tau kenapa, menjelang pengumuman Nilai UN dan SNMPTN

Rasa males muncul gt aja

Lebih sensi

Gampang marah

Mau rajin lagi

Karena gue tau almamater itu taruhan

Maksudnya gini deh

Di pikiran gue gini, dari sd dapet sekolah yang kudu berdarah-darah dulu baru enak ( alay banget )
Kalo ga bisa dapetin mimpi buat di almamater bakal hancur kaya gimana

Buat tanggal 7 insyaallah siap karena emang dapet 5,5 aja kayanya udah sujud syukur

Tapi tanggal 10?

Ga tau bakal apa

Kalo nanti ga sesuai harapan?
Ya masih ada sbmptn sama simak

Tapi



Gue


GA MAU SBMPTN ataupun SIMAK UI







Semoga di tanggal 7 dan 10 mei 2016 jadi salah satu hal terindah dalam hidup kita semua yaaa aaamin🙏