Berawal dari setetes rindu
Lama kelamaan menjadi rintihan rindu
Rindu yang terkumpul menjadi sebuah cinta
Cinta
Begitu kau disapanya
Bahkan indahnya rembulan akan terkalahkan oleh dia
Segala yang buruk akan terlihat baik dimatanya
Tik. . . Tik. . . Tik. . .
Bunyi tetesan rindu
Rindu yang tak seharusnya di rindukan
Rindu itu
Bagai petir yang menyambar sampai ke urat nadi
Sambarannya membuat semua hilang taj berbekas
Satu kesalahan
Yang tak seharusnya ditakdirkan
Mencintaimu
Purnama memang di takdirkan untuk rembulan
Hadirnya ditunggu oleh banyak orang
Sama sepeti kau
Bintang yang menghiasi malam hari
Ia bersinar karena dirinya sendiri
Itulah aku
Aku tanpa mu
Sepeti malam tanpa bintang
Rembulan tanpa adanya cahaya
Hampa
Bagaikan ruangan tak berpenghuni
Tangis
Bagaikan dentuman petir
Yang merusak segalanya
Merusak yang seharusnya tetap utuh
Tawa
Yang tak dapat hadir lagi
Seperti sejarah yang tak mungkin dapat ka ulang